Wednesday, December 14, 2011

BOOK REVIEW - THE DOOMSDAY KEY

Posted in , Edit
THE DOOMSDAY KEY - JAMES ROLLINS

Tiga pembunuhan di tiga benua memiliki kemiripan yang menyeramkan. Di Princeton University, New Jersey, seorang pakar genetika ternama meninggal di dalam laboratorium biohazard. Di Roma, seorang arkeolog Vatikan ditemukan tewas di jantung Basilika Santo Petrus. Di Afrika, seorang putra Senator Amerika Serikat ditembak di kemah Palang Merah di Mali.

Ketiga pembunuhan tersebut ditandai dengan simbol membara yang dicapkan ke badan mereka: salib pagan Druid. Pembunuhan ganjil tersebut memaksa Komandan Gray Piecer dan Sigma Force melakukan perburuan ke seluruh dunia untuk mengejar sekelompok industrialis berpengaruh yang menahan persediaan bahan makanan dunia. Namun muslihat terbaru kelompok tersebut ternyata justru melepaskan simpul bahaya kuno yang mengancam terjadinya pemusnahan massal dan berakhirnya riwayat umat manusia.
Untuk menggapai satu-satunya harapan untuk masa depan, Komandan Pierce harus menyingkap rahasia yang sudah ratusan tahun usianya, sebuah kode dalam ramalan mengenai hari kiamat.

Dengan didampingi dua wanita dari masa lalunya—yang seorang mantan pacarnya, yang satu lagi mitra barunya—Gray melepaskan trio pembunuh yang memakai teknologi tinggi dalam melaksanakan aksi mereka, seiring dengan keberhasilannya menyatukan kembali petunjuk-petunjuk yang ada. Namun akhirnya sang komandan terpaksa membuat pilihan yang brutal: demi menyelamatkan dunia ia harus mengorbankan hidup salah satu wanita yang mendampinginya. Meskipun demikian, itu mungkin masih belum cukup.

Sebab ia tahu satu-satunya jalan keselamatan tersembunyi dalam Kunci Hari Kiamat. 

Buku ke-6 dari rangkaian seri sigma force dan buku ke-3 dari James rollins yang saya baca. Serupa dengan buku-buku seri sigma force sebelumnya cerita pada buku ini berpusat pada dua orang protagonis utama pada seri ini yaitu, Grayson Pierce dan Painter Crowe yang harus menyelamatkan dunia dari ancaman para penjahat. Buku ini menyajikan petualangan mereka di berbagai sudut eropa, mulai dari melihat keindahan kota roma, kehebatan badai di kepulauan britania hingga dinginnya salju di pulau terpencil di kawasan skandinavia. Dengan gaya khas james rollins maka pembaca akan dipaksa untuk terus membuka lembar demi lembar dari petualangan ini. Dan bagi pembaca yang pertama kali membaca seri dari sigma force juga tidak akan terlalu kecewa karena buku ini juga bisa dinikmati sebagai stand alone novel atau sebagai pembuka untuk membaca buku-buku lain dari penulis hebat bernama James Rollins.